Ingin Memiliki Tempat Tinggal? Berikut 6 Strategi untuk Mewujudkannya

Gaya hidup masyarakat Indonesia belakangan ini kian berubah. Terutama melanda generasi milenialnya. Mereka melakoni kehidupan serba mewah dan jadi berperilaku konsumtif. Hal tersebut membawa dampak sulitnya mereka memiliki tempat tinggal. Terbukti dari hasil riset yang dilakukan oleh Kompas.com pada tahun 2017, dari 300 responden generasi milenial yang disurvei, hanya 39% di antaranya yang telah memiliki hunian. Sedangkan 61% lainnya belum memiliki tempat tinggal.

Sebenarnya, memiliki hunian sendiri bukan hal yang tidak mungkin bagi generasi milenial. Hanya saja perlu diupayakan dan perlu sedikit pengorbanan untuk bisa mewujudkannya. Berikut Investree punya beberapa strategi untuk mewujudkan keinginan Anda memiliki tempat tinggal. Yuk, simak!

Tentukan kemampuan dalam kepemilikan rumah

Agar bisa memiliki hunian, pertama-tama Anda harus mengukur keuangan. Coba jumlahkan penghasilan bersih Anda setiap bulan. Bila Anda bersama pasangan yang juga bekerja, penghasilan keduanya bisa digabungkan. Setelah itu, Anda kurangi dengan anggaran kebutuhan hidup bulanan beserta kebutuhan jangka panjang, seperti biaya sekolah anak, tabungan dana darurat, dan jaminan hari tua. Perlu juga dihitung pengeluaran tahunan ketika telah memiliki tempat tinggal sendiri, seperti pajak bumi dan bangunan, biaya pemeliharaan, serta biaya asuransi tempat tinggal.

Setelah mengetahui keuangan Anda, Anda bisa menentukan tingkat kemampuan dalam memiliki tempat tinggal. Pilihlah harga rumah yang sesuai dengan bujet saja. Sehingga, saat harus menggunakan layanan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), cicilan per bulannya tidak membebani. Tidak harus membeli hunian yang mewah, sederhana saja asal punya sendiri juga sudah bisa membuat Anda tenang.

Tentukan besar down payment dan timeline

Setelah mengetahui berapa harga rumah yang sesuai dengan kemampuan Anda, tinggal kumpulkan uang untuk down payment (DP). Tetapkan batas waktu kapan uang tersebut harus sudah terkumpul. Misalkan, Anda memiliki timeline 3-4 tahun untuk mengumpulkan dana DP. Lalu, Anda bisa menyisihkan uang Rp 2 juta per bulan dari gaji. Dalam waktu tiga tahun, uang yang terkumpul sudah mencapai Rp 72 juta. Bila sedari awal uang yang disisihkan langsung Anda investasikan, dengan profit rata-rata 6% per tahun, dalam tiga tahun uang tersebut akan tumbuh menjadi Rp 82 juta. Sudah bisa, tuh, buat biaya DP!

Anda juga harus menentukan jangka waktu cicilan KPR di bank. Semakin singkat waktunya, semakin kecil bunganya, semakin cepat pula utang Anda lunas, namun semakin besar nominal cicilannya. Bila besar cicilan tersebut belum masuk anggaran bulanan, Anda bisa memperpanjang jangka waktunya. Ketika di tengah-tengah masa cicilan Anda punya rezeki lebih, boleh, kok, mengurangi pokok utang atau mempersingkat jangka waktu cicilan. Misal, di awal pengajuan Anda memilih jangka waktu 20 tahun dengan besar cicilan Rp 3 juta – Rp 4 juta per bulan. Tapi seiring berjalannya waktu, gaji Anda bertambah. Sehingga Anda bisa memperbesar nominal cicilan KPR menjadi Rp 8 juta per bulan dengan cara mempersingkat jangka waktunya menjadi hanya 8 tahun. Anda tinggal membicarakannya dengan pihak bank supaya utang Anda bisa segera lunas.

Coba cari pekerjaan sampingan

Seperti yang telah disampaikan di atas, untuk bisa memiliki tempat tinggal Anda perlu berupaya. Bila gaji Anda saat ini masih belum cukup, Anda bisa coba cari pekerjaan tambahan yang bisa dikerjakan saat pulang kantor atau akhir pekan. Tapi jangan sampai mengganggu pekerjaan utama Anda.

Bila pekerjaan sampingan juga tidak dapat membantu, berarti Anda harus rela menekan lagi pengeluaran bulanan. Coba koreksi kembali anggaran pengeluaran bulanan Anda, dan cari pengeluaran yang sekiranya masih bisa dihemat atau dihilangkan. Bila pengeluaran terbesar adalah untuk makan dan transportasi, Anda bisa mulai coba untuk masak sendiri di rumah dan membawa bekal ke kantor. Lauk pauk sederhana juga harus disyukuri. Lalu, apabila menggunakan transportasi umum bisa buat jadi lebih hemat, pilih saja untuk transportasi sehari-hari. Ketimbang harus mengeluarkan uang lagi untuk cicilan mobil pribadi, kan?

Hemat biaya tempat tinggal sementara

Saat Anda belum memiliki tempat tinggal sendiri, mau tidak mau Anda harus menyewa milik orang lain. Agar tetap bisa fokus menabung untuk membeli tempat tinggal sendiri, Anda bisa hemat biaya sewa. Tidak harus menyewa tempat tinggal yang mahal dan mewah, asalkan nyaman untuk ditinggali. Juga sebaiknya tidak perlu yang terlalu luas. Karena akan menambah bujet untuk mengisi furniture di hunian tersebut. Belum tentu perabotannya akan cocok saat diletakkan pada hunian baru milik Anda sendiri.

Atau supaya lebih menghemat lagi, Anda bisa menghilangkan biaya sewa dengan tinggal sementara di rumah orang tua. Ketika uang sudah berhasil terkumpul, paling tidak untuk biaya DP, Anda bisa langsung pindah ke hunian milik Anda sendiri. Tinggal fokus membayar cicilannya per bulan.    

Jangan tunda membeli rumah

Tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok yang pemenuhannya harus diprioritaskan. Apalagi bila Anda masih muda dan belum memiliki tanggungan. Karena bila sudah memiliki tanggungan, seperti anak, pengeluaran jadi makin besar. Dikhawatirkan, Anda jadi semakin sulit menyisihkan uang untuk membeli hunian pribadi. Bila saat ini Anda belum memiliki uang yang cukup, tidak ada salahnya menggunakan layanan KPR. Daripada ditunda-tunda, keburu harga tempat tinggal semakin mahal. Sebab, kenaikan harga properti setiap tahunnya sangat tinggi berkisar 10% – 20% per tahun.

Semakin cepat Anda mulai untuk memilikinya, semakin baik. Agar utang Anda bisa lunas sebelum memasuki masa pensiun. Segera lakukan survei untuk mencari hunian impian dan pilih bank yang menyediakan layanan KPR terbaik untuk Anda.

Jaga skor kredit Anda

Ketika Anda berencana mengajukan kredit kepemilikan rumah di bank, harus dipastikan bahwa Anda memiliki skor kredit yang baik. Cara menilainya juga mudah. Bila sebelumnya Anda sudah pernah mengajukan pinjaman baik itu untuk kartu kredit atau untuk kepemilikan kendaraan bermotor, pastikan Anda selalu membayar tagihan tepat waktu. Jangan sampai rekam jejak kredit Anda buruk. Lebih baik lagi kalau Anda menerapkan sistem pembayaran autodebit untuk semua tagihan kredit. Jadi, Anda tidak akan kelewatan membayar tagihan. Jika Anda belum pernah memiliki kredit apapun, pihak bank akan lebih mudah menyetujui pengajuan KPR Anda. Bahkan, pihak bank bisa memberi pokok pinjaman yang lebih tinggi.   

Kebanyakan generasi milenial lebih memilih untuk sewa tempat tinggal saja, ketimbang berupaya memilikinya. Mereka mengesampingkan kebutuhan pokok tersebut dan lebih memilih menggunakan sebagian besar penghasilannya untuk membiayai gaya hidup. Mereka enggan memikirkan masa depan, terlebih hari tua. Pola pikir inilah yang harus diubah agar tidak terjadi penyesalan kemudian.

Bila ada keinginan dan kemauan, pasti selalu ada jalan. Anda hanya perlu mengupayakan agar keinginan tersebut dapat terwujud. Bonne chance!

Referensi:
Housing Finances. 10 Juni 2019. How to Save for a House. MintLife Blog: http://bit.ly/2KU7wfN
Admin. 20 Januari 2016. 8 Strategi Miliki Rumah Sebelum Usia 30 Tahun. Cermati.com: http://bit.ly/2xrxDlt