4 Alasan Mengapa Gaya Hidup Sehat Layak Menjadi Sahabat (Bujet) Anda

Harus saya akui, saya tidak begitu pandai (dan taat) menjalankan gaya hidup sehat. Saya juga benci sayur.  Bagi saya, memakan salad bisa jadi sangat membosankan. Alih-alih membeli makanan di luar, sekali dua kali saya mencoba untuk memasak di rumah. Tapi ternyata tidak mudah untuk merealisasikan komitmen tersebut, terlebih saat badan sudah begitu rapuh setelah seharian penuh bekerja di kantor. Hubungan saya dengan dunia per-gym-dan-fitness-an juga tidak selalu mulus. Saya benci berkeringat karena terlalu banyak mengeluarkan energi.

Meski begitu, saya tetap berusaha untuk menghindarkan diri dari kenikmatan garam, gula, serta segala sesuatu yang berproses dan berkarbohidrat tinggi. Hingga detik ini, meski terkadang diselingi dengan berribu keluhan diet dan olahraga, saya tetap rutin melakukan pembakaran kalori, lari, dan berkeringat. Itu semua saya lakukan karena saya ingin sehat—dan menggunakan uang secara bijak. Sst… Mau tahu kenapa gaya hidup sehat sangat baik untuk bujet dan tubuh Anda? Simak empat alasan berikut ini!

1. Membantu Anda menghemat biaya makan dan kesehatan
Saya pernah sekali membaca artikel berjudul That Double Bacon Cheeseburger Could Cost You $8000 a Year. Karena saya suka sekali makan burger, saya terdorong membacanya. Penasaran, ternyata artikel tersebut merujuk pada biaya tahunan untuk melawan kanker. World Health Organization (WHO) melaporkan, makanan-makanan berproses (bacon, sosis, dan lain sebagainya) ternyata bersifat karsinogenik atau mudah mengendap dan merusak organ tubuh.

Saya pun mulai beralih pada opsi makanan segar, organik, dan least-manipulated. Memang, sih, harga sayuran dan buah-buahan organik kadang terkesan mencekik, namun saya mengimbanginya dengan anggapan hal tersebut bisa mengurangi biaya kunjungan dokter di masa depan. Cita-cita saya adalah memiliki kebun dimana saya bisa menanam sayuran dan buah-buahan organik sehingga dapat menghemat pengeluaran belanja. So, tak hanya menghemat uang, makan makanan sehat buatan sendiri dan menghindari makanan olahan juga dapat memperbaiki metabolisme tubuh kita.

2. Hemat di ‘pengeluaran belanja baju’? Mau!
Dalam 10 tahun terakhir, berat badan saya bergerak tidak tentu hingga rata-rata 15-pound. Saya selalu berakhir dengan memakan banyak comfort food seperti kue dan coklat, dan tidak menyentuh gym sama sekali dalam waktu beberapa bulan. Saya menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang tak terelakkan—mengingat saya sangat mencintai makanan dan terus bertambah tua. Karena itu, saya bisa saja sering berpergian untuk berbelanja baju demi memenuhi ‘kebutuhan’ badan yang semakin menggendut, tapi saya memutuskan untuk tidak! Kenapa?

Pertama, harga baju tidaklah murah, terutama jika Anda berniat mengganti seluruh isi lemari dengan baju-baju berukuran lebih besar. Ditambah, melakukannya tentu dapat menambah jumlah tagihan belanja setiap bulan sehingga melahirkan siklus keuangan yang tidak baik, serba boros. Jadi, setiap kali berat badan saya bertambah, saya mendorong diri untuk melakukan olahraga sehingga saya dapat menjaga ukuran badan. Baju-baju pun akan tetap muat dipakai. Sebagai tips, jika Anda ingin membeli baju, beli atasan, bawahan, maupun dress yang simpel dengan model everlasting sehingga Anda tidak perlu menggantinya dengan yang baru ketika muncul tren busana anyar.

3. Membantu mengurangi kebiasaan buruk dan rasa bersalah
Saat saya sehat, saya merasa lebih baik secara fisik maupun emosional, sehingga lebih mudah untuk berpikir jernih dalam mengambil keputusan. Sama seperti kebanyakan orang, saya mudah merasa stres saat tahu bahwa berat badan saya naik. Apalagi jika terbesit pikiran tentang isu kesehatan—jadi semakin stres! Sebagian orang memilih alkohol, rokok, atau kebiasaan buruk lainnya sebagai ‘pelarian’, sementara kelemahan saya adalah makanan. Saat stres, saya menjadi lebih sering mengkonsumsi coklat, keripik kentang, atau permen. Hebatnya, setiap kali saya mencoba memperbaiki gaya hidup, sangat susah, lho, untuk kembali membeli makanan-makanan olahan. Hal tersebut membuat tubuh saya menjadi lebih segar. Saya juga bisa sekaligus menghemat pengeluaran. So, tidak ada yang tidak mungkin, kan? Semuanya hanya tentang sugesti bawah “berhenti mengkonsumsi makanan tidak sehat itu baik”.

Soal rokok, saya sempat bertanya pada para perokok tentang berapa jumlah batang yang mereka konsumsi dan uang yang mereka habiskan untuk itu. Ternyata mengejutkan! Per tahunnya, seorang perokok yang berhenti bisa menghemat hingga 26 juta. Means, banyak sekali uang yang bisa disimpan oleh seseorang yang berhenti merokok. Tak hanya dapat memperbaiki kesehatan tubuhnya, ia juga bisa menabung lebih banyak uang setiap bulannya atau mengalokasikan uang tersebut untuk biaya kesehatan lainnya.

4. Miliki efek yang positif pada energi dan kebahagiaan Anda
Hambatan terbesar menuju level energi dan kebahagiaan saya adalah tidak memiliki waktu tidur yang cukup. Saya bisa berubah menjadi sangat cranky jika tidak tidur cukup. Untuk mengimbanginya, saya dan kebanyakan orang akan mengkonsumsi snack—terutama yang manis—atau Starbucks. Tapi kemudian saya sadar, hal tersebut merupakan kebiasaan buruk dan dapat menguras bujet lebih cepat. Saat saya makan dengan benar, berolahraga, serta menciptakan kebiasaan baik, saya cenderung mempunyai banyak energi untuk beraktivitas dan beristirahat cukup.

 Catatan Flanice Lewis, seorang blogger dan traveler asal Washington DC.