#BebasGalau Menghadapi Pendapatan yang Tak Tentu (Part 1)

Cari tahu sepuluh cara untuk mengatur anggaran bagi para freelancer dan pekerja sales yang (sering) menghadapi gelombang pendapatan tak tentu.

Tahu, kan, kalau freelancer, pengusaha, dan pekerja sales memiliki satu kesamaan: mereka berjuang untuk mengatur anggaran pendapatan yang fluktuatif, dan terkadang tak dapat diprediksi? Apakah Anda salah satunya?

Bayangkan, setiap bulannya Anda harus merencanakan anggaran tanpa a) mengetahui berapa jumlah yang akan Anda peroleh, b) mengetahui kapan Anda akan dibayar, dan c) mengetahui berapa banyak yang akan Anda hasilkan pada bulan-bulan berikutnya. Hal tersebut adalah skenario paling umum yang seringkali ditemui oleh orang-orang self-employed atau yang bekerja untuk komisi.

Terus menerus menggantungkan penghasilan sesuai bulan, hasil penjualan, atau beban kerja—tidak dapat dipungkiri—dapat ‘membunuh’ Anda secara perlahan, lho. Anda akan mengalami kesulitan dalam menentukan berbagai kebutuhan dan waktu tertentu yang menjadi prioritas Anda. Alhasil Anda lupa untuk menyesuaikan pengeluaran hingga kehabisan simpanan uang.

Hentikan siklus tersebut mulai sekarang! Tim Investree telah merangkum sepuluh cara untuk menghindari diri dari stres dan menabung lebih banyak uang bagi para pekerja self-employed. Sst… Ini bisa jadi awal yang baru untuk Anda.

1: Ketahui baseline Anda
Apa, sih, baseline? Pertama-tama, sebelum Anda menyusun anggaran pada pendapatan yang fluktuatif, Anda harus mengetahui baseline atau anggaran mentah atau anggaran belanja minimal yang Anda butuhkan untuk menutupi seluruh kebutuhan dalam sebulan. Bagi kebanyakan orang, baseline seringkali mencakup kebutuhan-kebutuhan absolut seperti perlengkapan rumah, tagihan listrik, transportasi, belanja bulanan, dan keperluan anak.

Saat menjalankan rencana ini, penting bagi Anda untuk mengetahui jumlah dana yang Anda butuhkan untuk membayar seluruh tagihan dan kebutuhan sehari-hari. Caranya mudah, cukup siapkan selembar kertas dan pena untuk membuat daftar biaya belanja bulanan Anda. Jangan lupa untuk mengestimasikan pengeluaran esensial lainnya (selain yang telah Anda tentukan), serta memasukkan kebutuhan tabungan, investasi, dan pembayaran utang ke dalamnya.

2: Kalkulasikan rencana pengeluaran ‘diskresioner’ Anda
Setelah menyusun anggaran mentah Anda, langkah selanjutnya adalah membuat daftar biaya belanja yang mencakup segala kebutuhan—termasuk yang kurang penting—atau rencana pengeluaran dikresioner. Kali ini, masukkan kebutuhan-kebutuhan seperti tagihan TV kabel, pengeluaran untuk hobi dan hiburan, hingga struk makan di luar.

Jika Anda mengalami kesulitan untuk menemukan pengeluaran rata-rata pada beberapa kategori tambahan di atas, inilah saatnya untuk menengok laporan bank dan tagihan kartu kredit Anda beberapa waktu terakhir. Meski terasa ‘menyakitkan’, langkah tersebut dapat diambil untuk memotivasi Anda melakukan diet pengeluaran demi mengecilkan angka-angka belanja pada bulan berikutnya.

3: Buat dana darurat
Jika Anda telah memiliki tabungan sebelumnya, langkah Anda untuk menuju tahap berikutnya akan lebih mudah. Namun jika belum, akan lebih sulit. Tapi bukan berarti tidak bisa! Dalam menyusun perencanaan, a) pertimbangkan berapa persen dari jumlah gaji yang akan Anda tabung setiap minggu, b) jual barang-barang yang tidak lagi Anda perlukan melalui situs e-commerce, dan c) alokasikan pendapatan tak terduga ke dalam akun tabungan Anda.

Anda akan memahami kenapa hal tersebut sangat penting untuk dilakukan karena sesungguhnya, kunci menuju hidup tanpa stres dalam menghadapi pendapatan yang fluktuatif adalah memiliki dana cadangan yang cukup. Bulan-bulan penuh peluh akan segera datang; di situlah tabungan Anda akan muncul sebagai penyelamat.

4: Hidup dari penghasilan bulan lalu
Usai menyusun anggaran mentah dan menambahkan pengeluaran kurang penting ke dalamnya, Anda akan tahu berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk bertahan hidup. Pada awal bulan, depositkan sejumlah uang yang telah ditentukan ke dalam akun reguler Anda. Uang itulah yang nantinya akan Anda pergunakan untuk memenuhi kebutuhan selama sebulan ke depan.

“Hidup dari penghasilan bulan lalu” dikenal sebagai zero-sum budget. Gagasannya adalah: dengan hidup dari penghasilan bulan lalu dan memasukkan sisanya ke dalam tabungan, penganggaran bulan Anda akan berdasar pada angka yang realistis, bukan proyeksi pendapatan atau angan-angan belaka. Jadi mulai sekarang, Anda akan mendepositkan seluruh pendapatan, baik untuk jangka panjang maupun pendek, ke dalam dua akun berbeda: reguler dan tabungan.

5: Gaji untuk diri sendiri
Sadar, tidak, kalau mendepositkan dana yang Anda butuhkan pada akun reguler setiap awal bulan (anggaran mentah + pengeluaran diskresioner) sama dengan membayar gaji kepada diri sendiri? Bahkan lebih hebat lagi; saat Anda harus berjuang menghadapi pendapatan yang tak tentu, Anda kini telah mampu membayarkan upah terhadap diri sendiri setiap bulannya. Wow!

Selain itu, strategi ini juga dapat membantu Anda menyimpan uang lebih banyak lagi. Saat rata-rata pendapatan yang Anda miliki di masa lalu sangat mudah terserap untuk hal-hal yang tak direncanakan, dengan menjalankan tahap ini, Anda justru akan mengalami surplus yang tak terduga karena seluruh pengeluaran telah direncanakan dengan baik. Jika tidak, Anda perlu mengecek dan mengatur kembali rencana anggaran Anda. Kenapa? Karena Anda masih menghabiskan lebih banyak daripada menghasilkan. Sesederhana itu, kok.

(Bersambung)